Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2024

im fine😭

Aku sudah berusaha untuk waktu yang cukup lama.  Kenapa semesta tak mengetahui isi hatiku? Padahal aku sudah berusaha semaksimal mungkin.  Tapi mengapa semesta bahkan tak melihat usahaku sedikitpun? Bisakah kau mendengar keputusasaan ku? Tidakkah kau tahu jika hatiku sangat lelah? Hatiku sakit setiap hari, seperti tak akan bisa ku akhiri.  Aku menyimpan semua rasa ini, setiap hari yang teramat berat dijalani Aku tidak bisa mengatakan apapun pada semesta. Bisakah kau mendengarnya? Hatiku begitu putus asa, hatiku sakit setiap hari Aku hidup tanpa mengatakan apapun.  Bahkan jika aku berteriak seperti orang gila, tak ada yang akan mendengarnya Sejauh ini, aku masih disini Mencoba untuk tetap baik-baik saja...

Di ujung batas

Huh, melelahkan.. Hari ini sungguh melelahkan.  Bukan hanya kali ini, tapi sudah ku kuatkan tiap hari nya. Tapi kali ini aku benar² sudah hampir dibatas lelah, nyatanya lelah ku ini bukan lillah. Tahun terus berganti dan semua yang ku usahakan berakhir tak ber arti, aku capek harus berjuang akan semua hal. Bahkan hal sederhana hanya untuk bersama seseorang dalam berkeluh kesah atau bergantung pun sudah tak lagi ada karna kesalahan ku. Mungkin masalah ku tak begitu besar di banding orang lain, tapi nyatanya kali ini aku benar² capek dan lelah. Aku sudah di ujung batas. Sakit ku tak pernah pudar, trauma dan ketakutan masih terus membersamai langkahku, parahnya aku menjadi penakut menyangkut semua hal, bayang-bayang masalalu yang menyakitkan terus saja berputar berulang kali dalam pikiranku, aku tak pernah lupa dengan apa yang pernah terjadi. Aku sudah begitu pasrah kepada keadaan, tidak tau harus bagaimana lagi untuk mengusahakan sembuh seperti yang ku mau, akal ku seakan habis ditel...

Jahat

Dia datang dan menawarkan keseriusan kepadaku, saat aku sedang tidak ingin mencintai siapapun, hingga akhirnya aku memilih luluh dan menjadikan dia semestaku, dia membuatku percaya bahwa bergantung padanya tidak ada salahnya, dia mengatakan bahkan jika aku kembali dia akan tetap memilihku dan tidak pernah mengkhianatiku, dia mengingkari janjinya, dia pergi saat aku benar benar membutuhkannya, saat aku benar benar menginginkannya, disaat yang seperti itu dia memilih berlaku jahat padaku, lebih jahat dari pada mereka yang pernah melukaiku, perlakuannya buruk sekali hingga membuatku hidup dihantui ketakutan, padahal di saat sulitku saat ini dia menjadi alasanku untuk bertahan saat melihat wajahnya sudah cukup membuatku bernafas lega, tapi mengapa disaat yang seperti itu dia memilih membuangku, andai dia tau betapa sedihnya aku, andai dia tau betapa bencinya aku karena jatuh cinta padanya.