Perempuan itu di penuhi dengan rasa takut saat di tanya perihal dirinya, dan dia bertanya kepada jiwanya sendiri, sebab dia sangat menyadari betapa rumitnya dirinya ketika sudah mencintai seseorang. Dia takut sifat manjanya dianggap sesuatu yang kekanak-kanakan, dia khawatir tentang hadirnya nanti hanya dianggap beban, dan dia sangat takut jika sudah terlalu dalam dia akan di tinggalkan, di bohongi, dan di permainkan seperti sebelumnya. Padahal dalam hidupnya, dia mengingginkan seorang laki-laki yang mampu bersabar atas dirinya, membimbingnya dengan baik, dan bisa membahagiakan hati nya dengan hal-hal sederhana. Dia mengetahui dirinya amat sangat rumit, dia ingin punya rumah yang mampu menerimanya, tanpa memandang seperti apa masa lalunya, bagaimana keluarganya, karena dia mau laki-laki itu tidak hanya mencintainya lebihnya tapi kurangnya yang dia punya.
Aku sudah berusaha untuk waktu yang cukup lama. Kenapa semesta tak mengetahui isi hatiku? Padahal aku sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi mengapa semesta bahkan tak melihat usahaku sedikitpun? Bisakah kau mendengar keputusasaan ku? Tidakkah kau tahu jika hatiku sangat lelah? Hatiku sakit setiap hari, seperti tak akan bisa ku akhiri. Aku menyimpan semua rasa ini, setiap hari yang teramat berat dijalani Aku tidak bisa mengatakan apapun pada semesta. Bisakah kau mendengarnya? Hatiku begitu putus asa, hatiku sakit setiap hari Aku hidup tanpa mengatakan apapun. Bahkan jika aku berteriak seperti orang gila, tak ada yang akan mendengarnya Sejauh ini, aku masih disini Mencoba untuk tetap baik-baik saja...